Satu Amal Indonesia Profile
Peresmian Sumur Santri Pondok Pesantren Salafiyah Darussalam

Peresmian Sumur Santri Pondok Pesantren Salafiyah Darussalam

Peresmian Sumur Bor untuk Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussalam Talang Buluh, Kec. Talang Kelapa, Kab. Banyuasin. Alhamdulillah Proyek pembangunan sumur ini telah diresmikan pada Sabtu, 06 April 2024 bertepatan dengan bulan Ramadhan 1445 Hijriah bersama Ketua Satu Amal Indonesia Bahrul Arkani dan Ustadz Mabrur selaku Pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Darussalam. 

Peresmian Sumur Santri ini dilakukan dengan pemotongan pita sekaligus uji coba air untuk berwudhu, pembangunan sumur santri diinisiasi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi santri dan masyarakat sekitar, sebelumnya pesantren ini mengalami kendala pada pasokan air dari sumur-sumur tetangga sehingga memicu kebutuhan akan sumber air yang lebih mandiri dengan bantuan dari Satu Amal Indonesia, pondok pesantren Salafiyah Darussalam berupaya membangun sumur sebagai solusi jangka panjang terhadap permasalahan ketersediaan air.

Pembangunan sumur ini menjadi bukti nyata solidaritas dan kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan dan kesejahteraan santri. Diharapkan sumur baru ini tidak hanya memenuhi kebutuhan air sehari-hari tetapi juga menjadi tonggak kemajuan dalam membangun kemandirian dan ketahanan lingkungan di lingkungan Pesantren Salafiyah Darussalam.

Dari program projek amal jariyah ini diharapkan proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi upaya serupa di pesantren-pesantren lainnya Ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap pendidikan serta kesejahteraan.

Krisis Pencemaran Sungai Musi: Masyarakat Desa Sungai Pedado Terkena Dampak, Harapkan Pendistribusian Air Bersih

Krisis Pencemaran Sungai Musi: Masyarakat Desa Sungai Pedado Terkena Dampak, Harapkan Pendistribusian Air Bersih

Palembang, – Saluran air sungai di Kota Palembang, yang terdiri dari 108 sungai, mengalami tingkat pencemaran yang meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Salah satu sungai terbesar di kota Palembang, Sungai Musi sepanjang 15 km, mengalami 70 persen udara tercemar oleh limbah rumah tangga dan 30 persen oleh limbah industri, Senin (08/01/24).

Terkhususnya daerah pinggiran kota, yakni desa sungai pedado, kecamatan kertapati. Warga di kawasan tersebut terpaksa melakukan aktivitas mandi, mencuci, dan toilet di sungai, menyebabkan air sungai tidak layak dikonsumsi.

Fajin salah satu relawan yang kerap kali mengunjungi kawasan tersebut, mengatakan sebanyak 400 kepala keluarga di desa tersebut menggunakan air dengan kondisi yang tidak begitu layak untuk digunakan, warna air yang begitu kekuningan dan adanya faktor tercemarnya jalur aliran sengai.

”Air yang digunakan oleh masyarakat desa Sungai Pedado tidak begitu layak digunakan, dengan warna air kekuningan dan adanya faktor jalur air yang terkontambinasi oleh jamban, mck serta limbah,” ujarnya

Hasil pengujian Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumatera Selatan di 72 lokasi di sepanjang Sungai Musi menunjukkan bahwa tingkat polusi meningkat, hal ini disebabkan dari aktivitas rumah tangga, industri dan sampah di sepanjang sungai. Pengujian terhadap anak sungai juga menunjukkan penurunan kualitas baku mutu sungai dengan peningkatan kadar zat berbahaya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan dengan kondisi air yang tidak begitu layak menyebabkan banyaknya masyarakat yang terkena penyakit scabies, terkhusunya pada anak-anak.

”Penggunaan air yang tidak layak menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit scabies terutama pada anak-anak. Karena masyarakat disanapun hanya mengandalkan air tadah hujan dan air sungai,” jelasnya.

Fakta menunjukkan bahwa hanya 29 persen masyarakat yang dapat mengakses air bersih melalui pipa, jauh dari target pemerintah pada tahun 2019 yang sebesar 60 persen. Data dari Joint Monitoring Program (JPM) oleh World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) menempatkan Indonesia sebagai peringkat terburuk dalam penyediaan air bersih di Asia Tenggara.

Masyarakat Sungai Pedado tentu mengharapkan adanya pendistribusian air bersih di tempat tinggal mereka, sehingga aktivitas sehari-hari yang menggunakan air dapat menggunakan air yang layak.

Penulis: Pandu Diva Prazena
Editor: Mega Juliyanti